Kamis, 24 Juli 2008

Insiden Jumat Malam

Berawal dari janjian di depan kosan dengan petugas bagian akademik kampus (Pak Malih) untuk menyerahkan berkas nilai UAS. Akhirnya berujung dengan ketidakberuntungan (penghalusan makna dari kata’sial’). Betapa tidak??? Atau mungkin tidak betapa???....
Saking buru-burunya karena ada perasaan ga enak terlalu lama ditungguin setengah berlari gw ke depan kosan melewati kebon (sungguh !! dulu gw paling suka bagian ini di kosan, karena kebon yang terdiri rumput-rumput dan pohon-pohon yang ijo ini cukup multifungsi. Selain sebagai rumahnya para ulet dan uler juga berfungsi sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan resapan air) Keren kan?? Meskipun sebenernya unsur estetikanya ga ada sama sekali (kagak ade bunganye…)
Tapi sekarang gw bener2 murka ma tu kebon..Sumpeh…kalo seandainya tuh kebon orang beneran gw bakal maki2 die…karena berkat die alhasil semalaman ma tadi pagi gw sukses jadi orang konyol dan bego banget se Jatiwaringin atau bahkan mungkin se-indonesia kali yah...???hiks..hiks…
Back to Insiden di malam jumat, karena sok jadi atlet itulah (melakukan lari-lari kecil layaknya sprint)…oh my God..Hp gw tercinta jatuh dari saku dan berceceran kemana-mana kayak jagung lagi dibikin popcorn (baca: berhamburan, berantakan, kacau balau, pokonya tuh handphone jatuhnya brutal banget deh..) dan gw cuman bisa ngeliatin dan nganga! Weks…menyebalkan..adegan nya uda kayak slow motion gitu…
Dengan sisa-sisa kedukaan yang ada gw mutusin buat ngambil hp nya doank dulu baterenya uda tidak ada penampakannya lagi entah dimana..huh…baru setelah melaksanakan tugas (ngasi nilai) gw coba mencari..mencari..mencari dan mencari tanpa senter (lampu)..dan hasilnya NIHIL…
Malu tiada terkira secara kosan gw dipinggir jalan tempat tukang nasi goring, putu, siomay, mie tek-tek dan kawan-kawan lalu lalang. Dan gw pura-pura tuli di isengin orang-orang lewat…(gw yakin orang lewat nanya cumin iseng doank karena kalo serius BANTUIN DUNNNKSSS…) menyebalkan!!!!
Mia dan Ka fani juga heboh bantuin, meskipun aku tau Mia (matanya – 9) jadi secara lahiriah dia tidak dapat memberikan kontribusi apa-apa dalam upaya pencarian beliau (batere hp gw) btw, gw hargai banget usahanya Thanks ya Mi…!!! juga Thanks Ka Fani ( yang mungkin dalam pikiran Ka Fani ni orang trouble maker banget karena dalam waktu sebulan gw bisa membongkar pintu kamar pe 3x gara-gara kuncinya ketinggalan dikamar dan gw selalu stay cool ngegembok dari luar..Hueeeks….)
SUMPAAAHHHHH…bete bangetssssssssss….Bulan ini kan ga ada anggaran buat beli handphone ataupun Baterenya (Bulan kemarin juga dan mungkin pe bulan-bulan berikutnya…) dan sampai detik ini handphone gw ga nyala, dan gw bener-bener terdampar di pulau tak bertuan (tidak ada komunikasi..pulsa awet neh..hehe)
Setiap kejadian selalu ada hikmahnya, begitulah kata orang bijak (meskipun bijak sebenernya belum tentu baik) tapi samapi sekarang gw belum nemuin hikmah apa-apa kecuali pulasa gw ga berkurang sedikitpun.
Hiks..hiks…beneran..pingin nangis pe tadi malam kebawa mimpi sama tuh batere…Oh..betere I love u…handphone maafkan aku telah memisahkanmu dari belahan jiwamu (SIAL…salah baterenya pake minggat segala lagi..)
Jadi pingin merenung??? Perasaan banyak banget kecerobohan yang gw lakuin bahkan kadang membahayakan diri gw sendiri…gmn yah???BEGO>>>BEGO>>>BEGO>>

Status: Lagi Bete banget, kerjaannya banyak banget…
Semoga bener kata sang bijak, PASTI ADA HIKMAHNYA…Apa yah kira-kira???
To Be Continue
:: Post ini dibuat tanggal 25 Juli 2008, hari Jumat saat lagi bener-bener bete … hp ga nyala

Rabu, 23 Juli 2008

Get Married!!!!

Suatu pagi ditempat yang memang sangat tidak layak untuk dijadikan tempat bergosip, tetapi bagi kaum hawa 'every where' bisa dijadikan tempat yang nyaman buat bercuap-cuap segala hal.


Termasuk pagi ini sesampainya dikantor (jam 08.00 WIB lebih lah), diruangan belum ada tanda-tanda kehidupan, dan kebetulan seorang teman mengajak Dhuha bersama..daripada sendirian dengan teman sepertinya lebih baik lagian ajakan ibadah ga baik ditolak..hehe..


Mba Weni harum namanya (kayak Lagu Ibu Kita Kartini)...hehe..beliau adalah rekan kerja beda subdit tapi memang kita sering pergi bareng (ssst..mba weni ini orangnya penuh pertimbangan dan selalu berhati-hati dalam hal apapun, selalu serius dan stabil secara emosi), seperti biasa numpang shalat di gedung sebelah memang lebih nyaman dibanding di gedung sendiri yang panas (karena AC nya ga nyala), pengap (ruangannya terlampau kecil) bahkan gelap.


Pembicaraan dimulai dari udara (ini sebagai suatu istilah pembicaraan yang ngalor-ngidul seperti udara) dan STOP..sampai pada suatu topik yang ehm...jarang banget kita bicarain..Menikah!!!!!!


Huahaha..geli juga mikirin nikah, ehm..menjadi ibu rumah tangga, menjaga anak, mengurus suami dan memasak..topik dimulai dengan yang namanya JODOH...ada beberapa pertanyaan yang terfikir oleh kita berdua :

1. Benarkah cowok kita sekarang adalah calon suami kita?

2. berapa persen keyakinan bahwa cowok kita adalah calon suami kita?

3. Dengan siapakah kita akan menikah?

4. Kapan kah kita menikah?

Silahkan temukan jawabannya masing-masing.


Bagaimanapun keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang paling mendasar dalam menjalin hubungan meskipun pada akhirnya kita memang tidak berjodoh dengan pasangan kita saat ini, keikhlasan merupakan satu-satunya jawaban yang paling tepat saat terjadi kemungkinan yang paling buruk sekalipun. Benarkah? Bukankah tak jarang kita malah merasa diri begitu sial saat apa yang kita yakini tak terjadi sesuai dengan keinginan..entahlah..jawaban ada pada diri anda masing-masing!!


Jadi inget tadi malam di sms temen SMA ( Pernah SMA dulu ga yah??? He..)dia mo nikah, pingin dateng tapi sayang ga bisa dateng ui...lagi ke daerah (lumpsum...luv u..huahaa....'ini hanya dapat dipahami oleh orang-orang tertentu'), btw, doanya semoga jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah (konsumsi massal banget ga seh doanya? amin)


Ehm..balik lagih..MENIKAH...kata yang sederhana tapi implementasinya ga sesederhana itu, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan karakter, sifat, keluarga, kestabilan emosi dan materi tentu saja..hehe... (minimal punya uang buat bikin surat nikah deh). Tapi kesiapan kayaknya lebih penting dari semua itu..


Siap ga yah?? HARUS SIAP..waktu ga bisa nunggu..ibadah juga ga boleh nunggu..jadi kalo ga sekarang kapan lagi???


So, buat cewek-cewek yang tiba-tiba dilamar jangan ragu bilang...'I do'..huehehehe...

Dan setelah itu selamat datang kehidupan masa depan dengan seseorang yang selalu menemani dan ada di samping kita..Amin...


(ditulis tanggal 24 Juli 2008 sambil dnegerin lagu Putih-Bersamamu)


'Semoga tulisan ini dapat menginspirasi orang-orang untuk segera menikah...Amin..


Kamis, 17 Juli 2008

Eksistensi Gepeng

Bukan pemandangan yang aneh di Kota Jakarta ini jika melihat para saudara-saudara kita yang tidak beruntung secara finansial bertebaran di seluruh sudut bahkan pusat kota Jakarta. keberadaan mereka memang sangat mudah dijumpai mulai dari lampu merah, trotoar, sampai pinggiran toko-toko kelontongan.
Yups..mereka adalah para gelandangan dan pengemis. Umumnya mereka di dominasi oleh kaum urban yang memang datang ke Jakarta dengan peruntungan tanpa skill yang memadai. Pepatah ibu tiri lebih kejam dari ibukota mungkin memang benar adanya, di Jakarta tanpa ada tujuan jelas makan tak akan ada yang peduli. Individualistis mungkin memang bukan sebuah pilihan kepribadian tetapi individualistis menjadi suatu senjata yang mungkin dapat menjaga diri dari orang-orang yang mungkin berbuat buruk. karakter ini terbentuk dengan sendirinya dan cenderung orang-orang yang menciptakan kapsul kehidupannya sendiri yang menyebabkan minimnya rasa kepedulian sosial yang membuat jurang kesenjangan makin melebar.
Eksistensi gepeng ini tidak dapat di pandang sebelah mata, sikap menyalahkan pemerintah pun sepertinya tidak adil jika diambil dalam menghadapi permasalahan ini karena bagaimanapun juga ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Kelekatan kita dengan mereka memang tidak sedikit membuat kita jengah dan mau ga mau tak ambil pusing dengan semuanya. Coba kita menghitung secara kasar setidaknya dalam sehari kita tidak dapat melihat gepeng 4-6 orang/hari (dengan asumsi kita tidak diem di rumah), saat kita berangkat kantor/sekolah/suatu tempat dengan jasa angkutan umum (metromini, kopaja, mikrolet) pasti akan ada pengamen dan sedikitnya dua orang dalam satu bis. begitupun pas jam pulang pasti akan ada pengamen atau pengemis di sekitar kita.
Gepeng merupakan bentuk keseharian di kota-kota besar, seperti Bandung juga ada banyak kantong gepeng yang tersebar diseluruh kawasan kota kembang ini misalnya di kawasan simpang dago, lampu merah-lampu merah, perempatan dan di dekat-dekat pusat perbelanjaan.
Manusia memang diciptakan berbeda dengan tujuan bisa saling menerima satu sama lain. hanya masalahnya bisakah kita saling berbagi????
*) maaf postingan nya kayak ga nyambung ga tau knp akhir-akhir ini sering pusing tiba-tiba pengkihatan jadi double wae...hiks..hiks...aku harap semuanya akan baik-baik saja

Innalilahi Wainna ILaihi Rojiun

Turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Zainal Abidin (Ayahanda dari Ibu Dra. Lina Marlia,CES-Direktur Penataan Ruang Wilayah IV)

Berbekal dari pengumuman diatas, akhirnya satu direktorat dengan semangat 45 dan penuh kekompakkan berangkatlah menuju Kota Bandung Berhiber (atau sekarang mungkin sudah berganti nama menjadi Bandung Kota Brownies Amanda) dengan menumpang bis kantor berwarna biru donker berplat menor (baca:merah), kita (lo ajah kali gw nggak..dibaca seperti Ruben yang bilang) bertolak dari kantor kurang lebih pukul 09.00 dengan berbagai negosiasi mulai dari nunggu yang masih dijalan, nunggu pipis, ke atm, naik ojek sampei nunggu Encang Endjeh bermarathon ria.
Riang...senang...ke Bandung juga akhirnya..serasa mudik, coba sekarang hari jumat jadi kan ga usah balik lagi ke Jakarta dan besok ngantor seperti biasa..tapi ya sudahlah kadang kenyataan tak sejalan dengan yang kita harapkan..hiks..
Selalu ada kebahagiaan saat melihat Bandung meskipun jarak yang harus ditempuh tidak dekat (Dengan tol Cipularang sedikitnya dibutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke Bandung) mungkin karena memang besar dan menemukan jati diri disana kali yah..(huahaha..padahal ga semuanya betul), kali ini jalan yang ditempuh pun sama hanya rute nya berbeda. keluar tol paster langsung ke taman makam pahlawan -Cikutra, (jadi pingin nyanyi sepanjang jalan kenangan...hiks)..pas nyampe di tempat pemakaman upacara pemakaman nya udah selese (Upacara pemakaman militer secara almarhum adalah TNI dengan pangkat Letkol). Suasana duka begitu terasa..Bu Direktur masih terlihat bermata sembab dan bersuara serak dan anggota keluarga yang lain pun tidak jauh berbeda, Tapi sungguh salut dalam suasana berduka Bu Direktur masih sempet mengucapkan terima kasih dan menyebut nama satu-persatu orang yang disalaminya termasuk aku salah satu staf paling bontot. Keyen....
dari pemakaman langsung ke rumah duka di daerah Kopo, masuk lagi tol paster terus tol kopo belok kanan kiri sampailah di perumahan Kopo Elok..Beberapa rangkaian bunga turut berduka cita tampak cool di rumah duka dan rumah duka ramai sekali pe susah buat lewat pun hal itu pertanda almarhum orang yang begitu dicintai..Amin..
Sempet kepikiran setelah ini ga balik lagi ke Jakarta kan lumayan bisa long weekend tapi ga enak banget ui...hiks..hiks..berat hatiku meninggalkan kota tercinta...tapi apa mau dikata..hidup harus jalan terus (naon deuih????).....
Jam setengah lima...Jakarta aku kembali.......
Cape juga ternyata...
Semoga Almarhum diterima Iman Islamnya dan Keluarga yang ditinggalkan di beri kekuatan...Amin.

Selasa, 15 Juli 2008

Jemputan oh jemputan.......

bangun..mandi...pake baju...nunggu jemputan kantor...berangkat........

rutinitas yang biasa setiap pagi senin sampe jumat, bahkan sangat biasa dan semakin lama sedikit membosankan...

Tetapi, ada yang patut disyukuti dari semua itu...alhamdulilah sampai sekarang aku masih bekerja..(Luv u Allah)..

Suasana di jemputan pun akan biasa pula suara berisik penumpang jemputan yang mayoritas ibu-ibu (aku sempet bertanya perasaan di Jakarta yang aku liat tiap pagi yang berangkat ke kantor banyakan ibu-ibu, bapak-bapaknya kemana ya?), ada seorang ibu yang selalu mengoceh dari mulai nunggu jemputan sampai turun kembali dari jemputan. Kayanya kata yang dia ucapkan selama di jemputan ajah udah lebih dari seribu kata (padahal menurut hasil survei 'orang cerewet' setiap hari berkata 10000 kata) dan hasil teori ini di patahkan dengan begitu mudahnya oleh si ibu ini. Mari Berhitung!!! di jemputan yang waktunya sekitar 1 jam setengah saja udah lebih dari seribu kata, coba dikalikan berapa ribu kata yang harus dia ucapkan dalam setiap harinya...(untuk menjaga nama baik korban nama sengaja tidak disebutkan) dan sialnya hari ini dia duduk persis di belakang...oh my god aku yakin tak bisa menikmati winamp nya Pak Udin (supir jemputan) kali ini...penderitaaan itu makin di tambah dengan numpangnya ibu-ibu yang memang biasa ikut tetapi freelance (maksudnya tidak setiap hari ikut dan bukan member jemputan) dan sang ibu ini mempunyai side job yaitu 'Berjualan gorengan' wididddddddiiih...pagi-pagi...tanpa sarapan, macet, panas, silau matahari dari jendela, tambah bau gorengan yang menyengat dan membuat pusing 10 keliling (lebih dari 7 keliling), tetapi apa mau dikata jemputan ini merupakan salah satu fasum (fasilitas umum) karyawan yang otomatis akan ada beragam mahkluk di dalamnya..dan sang ibu gorengan tercinta pun duduk persis di sampingku..dan mau ga mau aku terlibat langsung dengan gorengan-gorengan keritingnya sebenarnya dia tidak hanya jual gorengan seh tapi gorengan dkk. Ada pastel (isi sayuran dalam perut gemuk yang renyah), kue pelangi (kue segiempat berwarna cute ditaburi kelapa dan yang kue dengan status top request alias yang paling sering dipesen), bakwan atau bala-bala kalau di Bandung (bentuknya tipis banget kayak peyek tapi minyaknya widiiih bikin naik berat badan pe 2 kg), onde-onde (kue bulat dengan lapisan wijen), lontong (isinya oncom dengan taste yang extra hot), lemper (isi ayam dan dibakar sehingga bau daun pisang kebakar mengharu-biru ke atap jemputan),dan kue-kue lain yang tidak populer atau mungkin aku memang tak mengenal namanya..hehe..

tetapi sayang seribu sayang dibalik semua kue yang menambah selera makan tersebut tampilan si ibu tidak se menggairahkan kue-kue nya..kalo boleh aku deskripsikan : ibu gorengan selalu memakai baju merah dengan rok biru donker (ini tiap hari dia pakai dan aku tak pernah liat dia ganti style), rambutnya panjang sampai ke pinggang kadang kalo ketinggalan jemputan rambutnya terurai begitu saja dan berantakan (mirip beranak dalam kubur), dan selalu membawa plastik-plastik berisi kue-kue yang harus ditenteng oleh 2 orang saking banyaknya, beruntung dia punya tukang ojek yang setia selalu mengantarkannya ngejar jemputan, dan hari inipun si ibu berstyle yang sama dengan tukang ojek yang sama pula...sungguh pemandangan yang monoton...GUBRAKKKK...(kaya lagu intan...) beliau menjatuhkan dagangan persis di sebelahku...aku terdiam (saking terkejutnya atau malah jantungan saking kagetnya)..aku perhatikan gerak-geriknya dari awal pe akhir..dan satu kesimpulan..iiiih jorok banget seh...kebayang ga (tolong bayangkan dunks)...pas sampai dia langsung sisir rambut dan sisir rambutnya item banget, kotor, dekil dan banyak rambutnya..hueks...trus kemudian dia itung uang buat kembalian, selanjutnya ngomong-ngomong banyak dengan penumpang yang pesen makanan dengan heboh...kemudian tanpa alas tangan, jepitan atau sesuatu yang berfungsi sebagai media penghantar antara tangan dia dan makanan.bakwan 2, tahu 2, pelangi 2 begitulah kira-kira request dari penumpang lain dan sepertinya memberikan kontribusi yang sangat besar dalam polusi suara di jemputan ini. Entah mungkin karena sudah terlatih si ibu gorengan mengambil kue-kue nya tanpa melihat..huahhh...tanpa cuci tangan pula...duh jadi pingin muntah waktu itu..bener-bener deh...asli dari situ aku langsung bersumpah yang aku beri nama sumpah gorengan (tingkat ke absahan sama dengan sumpah palapa atau bahkan mungkin sumpah pocong) hehe..'Aku bersumpah demi aku yang tetap imut dan selalu imut kalo aku tidak akan beli gorengan si ibu lagi kecuali aku mau makan gorengan yang di campur ketombe...' TIDAK.....

Jemputan...

terima kasih kau telah mengantarkanku...

Pak Udin engkau begitu setia dengan penumpangmu

layaknya romi dan yuli...

laela majnun dan rojali juleha...

huhahaha...

besok di jemputan ada cerita apa lagih yah....

to be continue....







Senin, 14 Juli 2008

Tanahku Papua....

Seperti tikus mati dilumbung padi? Pernahkah anda dengar peribahasa tersebut? Mungkin jika yang bersekolah diluar negeri ga bakalan tau arti dari peribahasa tersebut karena sangat mungkin disana tidak ada pelajaran bahasa Indonesia secara intensif. Tapi bagi saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang menghabiskan masa SD nya di ibu Pertiwi kita tercinta ini pasti tau ataupun setidaknya pernah mendengar peribahasa tersebut (kalo ga salah dipelajari di bangku kelas empat SD dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tentang peribahasa) Bagi yang mungkin tidak tahu artinya Saya akan coba analogikan dengan keadaan bangsa kita sekarang ini…(tulisannya sekarang agak nasionalisme dikit ah…meskipun 17an masih lama)

Wilayah Indonesia timur terdiri atas Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kelima provinsi tersebut diatas memiliki fungsi sebagai kawasan andalan maupun kawasan strategis nasional (mengutip omongan atasan saya pada waktu rapat)…nah, karena fungsinya tersebut maka kawasan timur Indonesia membutuhkan perhatian ekstra dari pemerintah untuk pembangunannya..maka dari itu wilayah Indonesia Timur disebut Kawasan pengembangan Baru. Tetapi….yang terjadi dilapangan ternyata kadang tidak sesuai dengan harapan, kita bisa lihat buktinya dari kehidupan masyarakat di Indonesia bagian Timur itu sendiri.

Dalam tulisan ini saya akan mengambil contoh Tanah Papua (Baca: Provinsi Papua Barat dan Papua)…Tanah Papua memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah dan sangat bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Papua Seharusnya…Tetapi, masyarakat disana malah identik dengan keterbelakangan dan kemiskinan. Padahal disisi lain PT. Freeport ataupun karyawannya (biasanya diambil dari lulusan perguruan tinggi yang memang berkualitas dii tanah Jawa) bisa hidup dengan makmurnya? Apa ini bukan keironian yang sudah diluar batas kewajaran…menyedihkan? Masyarakat disana sangat lekat dengan keterbelakangan (mohon maaf, tapi sekarang sudah banyak dari tanah Papua orang-orang yang berpendidikan dan berkualitas) mungkin ini yang menjadi alasan sangat jarang ada penduduk asli yang bekerja di perusahaan swasta tersebut. Apakah ini adil? Masyarakat disana hidup dengan kemiskinan sementara kekayaan yang mereka miliki dibawa ke negeri orang! Kompensasi? ini juga saya pikir bukan sebuah solusi yang terbaik, yang ada juga malah menina bobokan masyarakat sehingga dibuat seolah tidak merasa kalo harta kekayaan alamnya terkuras habis? Hiks..hiks..Saya selalu merasa ingin menangis menyadari kalo ini semua ada di depan mata kita dan tidak bisa berbuat banyak, padahal mereka semua saudara kita dan sahabat kita…

Pemerintah mungkin sudah mengambil berbagai macam kebijakan untuk pengembangan di Tanah Papua ini, Tapi sungguh saya masih merasa sangat tersakiti melihat keterbelakangn, kemiskinan dan kebodohan ini..Saya ingin sekali berbuat banyak..membantu mereka dan mereka bisa menjadi raja dan mengelola tanah mereka untuk kesejahteraan. Sehingga tidak ada lagi kekayaan Indonesia yang mengalir ke Bangsa asing..Bahkan Saya sering bertanya? Kita sudah merdeka lebih dari 60 tahun? Tapi kenapa kita masih di jajah dan dibodohi? hiks…hiks…

Untuk Saudaraku di Tanah Papua,
Bangsa ini memang terluka
Ibu pertiwi ini memang tersakiti
Negeri ini tengah meratap
Tapi, Harapan dan Semangat harus ada tanpa sakit dan luka
Untuk Saudara-saudaraku yang membantu bangsa asing
Apakah Anda cukup tega melihat Bangsa ini terluka?

(tulisan ini hanya curat-coret belaka, tidak ada unsur provokasi di dalamnya, ini hanya bentuk keprihatinan anak Bangsa yang begitu mencintai Wilayah Timur, curat-coret ini dibuat dengan alasan nasionalisme semata)